Tampilkan postingan dengan label Bilateral. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bilateral. Tampilkan semua postingan

USS Cowpens Bersandar di Tanjung Priok

Senin, 08 Oktober 2012

USS Cowpens kapal perang jenis cruiser kelas Ticonderoga kembali ke pangkalannya di Yokosuka, Jepang setelah melakukan tugas patroli rutin. (Foto: U.S. Navy/MC3 Class Charles Oki)

7 Oktober 2012, Jakarta: Kapal jenis Cruiser dari Angkatan Laut Amerika Serikat USS Cowpens (CG-63) tiba di dermaga 103 Tanjung Priok, Jakrta utara disambut dengan upacara militer dari Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal ) III, Minggu (7/10).

Kapal perang USS Cowpens yang mempunyai panjang 173, lebar 16,8 dengan bobot 9,600 ton memiliki persenjataan cukup lengkap antara lain memiliki RGM-84 Harpoon Missile, Torpedo Tube MK 32, Phalanx CIWS Blok 1B, meriam caliber 12,7 mm dan 25 mm mk 38 serta Tomahawk  BGM-109 dan ASROC Rum-139A.

Kedatangan kapal yang berpangkalan di Yokusoda, Jepang ke Indonesia ini dalam rangka hubungan persahabatan serta untuk lebih mempererat kerjasama antara Angakatan Laut Amerika Serikat (US Navy) dengan TNI Angkatan Laut. Kapal perang yang dapat melaju dengan kecepatan 32 knot ini dilengkapi pula dengan hellikopter.

Selama di Jakarta kapal perang dengan komandannya Capt. Thomas C. Disy beserta 400 ABK diantaranya 33 perwira, ini akan melaksanakan kegiatan selain mengadakan kunjungan kehormatan ke pejabat TNI Angkatan laut juga akan melaksanakan kegiatan santai olahraga bersama yang diisi dengan pertandingan sepak bola dan bola volley dengan parajurit Lantamal III.

Sumber: Pos Kota
Continue Reading | comments

Delegasi Iraq Kunjungi Fasilitas Militer dan Industri Pertahanan

Selasa, 02 Oktober 2012

(Foto: DMC)

2 Oktober 2012, Jakarta: Melalui kunjungan delegasi Iraq ke Indonesia khususnya ke Kementerian Pertahanan diharapkan dapat mempererat atau memperkokoh kembali hubungan pertahanan antara Indonesia dan Iraq. Demikian harapan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat menerima kunjungan kehormatan delegasi Iraq yang dipimpin Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iraq Bidang Peralatan Militer Letjen Abdul Kareem Abdul Rahman Yousif, Selasa (2/10), di kantor Kemhan Jakarta. Sebelumnya pada hari yang sama, delegasi Iraq juga berkesempatan untuk bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin yang dilanjutkan dengan bilateral meeting yang dipimpim Wamenhan di tempat terpisah.

Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iraq menyatakan bahwa hubungan kedua negara telah terjalin lama semenjak perang kemerdekaan Indonesia tahun 1945, hal ini ditandai dengan adanya kesamaan historis antara Indonesia dan Iraq. Selain itu juga beberapa faktor turut memperkuat hubungan kedua negara seperti faktor ideologi serta keterbukaan terhadap setiap agama dan etnis. Hubungan kedua negara semakin meningkat setelah Wamenhan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan ke Iraq beberapa waktu lalu dan diharapkan akan ada langkah-langkah konkret selanjutnya yang dapat memperkokoh hubungan pertahanan kedua negara.

Lebih lanjut dikatakan Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iraq bahwa kemajuan perekonomian Indonesia sangat berdampak terhadap kemajuan militer di Indonesia. Diharapkan selama tujuh hari melakukan kunjungan ke Indonesia dari tanggal 30 September – 6 Oktober 2012, delegasi Iraq dapat melihat perkembangan militer dan kemajuan teknologi militer di Indonesia dengan mengunjungi berbagai industri pertahanan Indonesia.

Selama kunjungannya ke Indonesia direncanakan delegasi Iraq akan mengunjungi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad), Seskoad, Kopassus, Den Jaka serta Kolinlamil. Selain itu delegasi Iraq juga direncanakan akan mengunjungi berbagai industri pertahanan Indonesia yang tersebar di beberapa kota di Indonesia seperti PT. Pindad, PT. Bali Mukti, PT. Dirgantara Indonesia di Bandung, PT. Persada Aman Sentosa di Jakarta yaitu pabrik pembuat helmet dan rompi serta ke PT. Sritex di Solo yaitu pabrik pembuat uniform militer.

Selama menerima kunjungan delegasi Iraq, Menhan didampingi Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin, Kasum TNI Marsdya TNI Daryatmo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Irjen (Purn.) Ansyaad Mbai, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, S.T., Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, Dubes Indonesia untuk Iraq Safzen Noerdin dan Dubes Iraq untuk Indonesia Dr. Ismieal S. Muhsin.

Sumber: DMC
Continue Reading | comments

Inggris Ingin Kembali Menjadi Pemasok Alutsista

Selasa, 25 September 2012

(Foto: DMC)

25 September 2012, Jakarta: Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Sekjen Kemhan RI) Marsdya TNI Eris Herryanto, S.IP., menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Mark Canning, Selasa (25/9) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Dalam kunjungan ini, Dubes Inggris menyampaikan keingginan Pemerintah Inggris untuk meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan dengan Indonesia.

Dubes Inggris menyampaikan, kunjungannya ini dalam rangka ingin menindaklajuti pertemuan bilateral antara Presiden RI dengan Perdana Menteri Inggris pada bulan April yang lalu, yang salah satunya adalah keinginan untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan antara kedua negara.

Menurutnya, meski hubungan kerja sama pertahanan Indonesia-Inggris sempat terganggu saat diembargonya penjualan spare part pesawat tempur Hawk buatan Inggris ke Indonesia beberapa tahun lalu, namun saat ini Inggris berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan hubungan kerjasama tersebut. Selama dua tiga bulan ini, kerjasama pertahanan kedua negara telah mengalami peningkatan terutama kerjasama di bidang pendidikan.

Dubes Inggris berharap, dalam waktu dekat diharapkan akan ada pertemuan lebih lanjut untuk membicarakan kemungkinan pembahasan MoU kerjasama pertahanan kedua negara. Melalui pembahasan ini, kedua negara dapat melihat kemungkinan seperti apa saja kerjasama yang dapat dikembangkan antara kedua negara di bidang pertahanan.

Menanggapi apa yang disampaikan Dubes Inggris untuk Indonesia tersebut, Sekjen Kemhan RI menyampaikan menyambut baik atas keinginan pemerintah Inggris. Menurutnya, kerjasama pertahanan kedua negara sudah berlangsung sejak lama. Sekjen Kemhan RI juga berharap, hubungan kerjasama pertahanan kedua negara dapat ditingkatkan lagi berdasarkan hubungan saling membutuhkan dan menguntungkan bagi kedua negara.

Turut mendampingi Sekjen Kemhan RI dalam kesempatan tersebut, Direktur Kerjasama Internasional Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan RI Brigjen TNI Jan Pieter Ate M.Bus.

Sumber: DMC
Continue Reading | comments

Latma Rajawali Ausindo 2012 Berakhir

Jumat, 21 September 2012

(Foto: Lanud Abdulrahman Saleh)

21 September 2012, Malang: Komandan Wing 2 Lanud Abd Saleh Kolonel Pnb Andi Wijaya mewakili Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI Gutomo, S.IP menutup latihan bersama Rajawali Ausindo 2012 di ikuti oleh para pejabat Lanud beserta Insub serta anggota Lanud Abd Saleh dan peserta dari Australia (RAAF) yang terlibat latihan tersebut, bertempat di hangar Skadron Udara 32 Lanud Abd Saleh (21/9).

Kegiatan Latma Rajawali Ausindo 2012 yang yang berjalan selama empat hari dimulai tanggal 18 sampai dengan 21 September 2012 baru saja selesai dilaksanakan dan ini merupakan agenda tahunan, dilaksanakan secara bergantian antara Indonesia dan Australia, jelas Komandan Wing 2 Kolonel Pnb Andi Wijaya.

Diharapkan kepada seluruh peserta untuk tetap meningkatkan kerja sama latihan, saling bertukar pengalaman dan pengetahuan secara profesional serta mengutamakan keselamatan terbang dan kerja menuju zero accident.

(Foto: RAAF)

Pengalaman merupakan guru yang paling baik oleh karena itu, ambillah pengalaman yang sangat berharga dalam latihan ini untuk dijadikan pelajaran dimasa yang akan datang dan evaluasi mekanisme latihan tersebut, selanjutnya dikembangkan pada tahap-tahap latihan berikutnya.

Kegiatan di dalam Latihan Rajawali Ausindo meliputi materi cara-cara pengepakan barang untuk Cargo Delevery System CDS dan bandel (barang yang diterjunkan lebih ringan dari CDS) drouping pasukan untuk terjun statik dan freefall serta drouping CDS dan 4 bandel pada malam hari dan dari RAAF melakukan landing malam hari menggunakan infra red tanpa run way light. Dari semua materi yang dilatihkan selama 4 hari tersebut dapat dilaksanakan dengan aman, lancar dan sukses sesuai dengan harapan kita semua.

Sumber: Lanud Abdulrahman Saleh
Continue Reading | comments

Indonesia dan Thailand Tingkatkan Kerjasama Pertahanan

Kamis, 20 September 2012

(Foto: DMC)

20 September 2012, Jakarta: Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Kamis (20/9), menerima Kepala Staf Angkatan Darat Thailand, General Prayuth Chan-o-cha beserta rombongan di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.

Maksud kunjungan Kasad Thailand dalam rangka meningkatkan hubungan dan kerjasama di bidang pertahanan kedua negara antara lain dengan menggembangkan latihan bersama Pasukan Khusus kedua negara.

Selain itu, Kasad Thailand menyampaikan terima kasih kepada Indonesia, karena saat ini hubungan antara Thailand dan Kamboja sudah mulai membaik, setelah kedua negara sepakat melaksanakan Package of solution yang ditawarkan Indonesia untuk mengatasi permasalah antara Thailand dan Kamboja.

Pada saat menerima tamunya Menhan didampingi Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Asisten Personel (Aspers) Kasad, Mayjen TNI Sunindyo, Asisten Pengamanan (Aspam) Kasad Mayjen TNI Eko Wiratmoko, Kapuskom Publik Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin dan Karo TU Sekjen Kemhan Brigjen TNI Drs. Herry Noorwanto, M.A.,M.Ed.

Sumber: DMC
Continue Reading | comments

Parlemen Indonesia dan Turki Bahas Kelanjutan Kerjasama Pertahanan

Selasa, 18 September 2012

Rantis Cobra produksi industri pertahanan Turki Otokar. (Foto: Otokar)

18 September 2012, Jakarta: Komisi I DPR dijadwalkan menerima kunjungan kerja delegasi Parlemen Turki, untuk membahas sejumlah persoalan internasional dan kelanjutan upaya peningkatan kerja sama industri pertahanan antar kedua negara, Selasa (18/9).

"Turki, parlemen dan pemerintahannya, sesungguhnya selama ini banyak berharap Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dunia dan mempunyai pengaruh luas di kawasan ASEAN dan Gerakan Non Blok, banyak memainkan peran dalam penyelesaian masalah internasional yang terjadi saat ini. Seperti isu nuklir Iran dan masalah Palestina," ujar Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq kepada Jurnalparlemen.com.

Kata Mahfudz, Turki sejak lama telah membuka diri dan mengajak Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang pertahanan. Namun sayang Pemerintah RI sangat lambat meresponsnya, ketimbang misalnya kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat dan Eropa. Padahal, standar alutusista Turki itu sudah sama dengan yang dimiliki negara-negara NATO.

"Ini sebagaimana juga mereka sampaikanan saat kunjungan kerja kita (Komisi I DPR) ke Turki beberapa lalu dan kunjungan kenegaraan Presiden dan PM Turki ke Indonesia selama beberapa waktu lalu. Mereka berulang kali sudah menyampaikan dan mengajak peningkatan kerja sama pertahanan dengan RI."

Kata Mahfudz, sebelumnya Komisi I DPR juga telah menekankan perlunya pengadaan dan modernisasi alutsista TNI yang bervariasi. Tujuannya, ketika negara yang selama ini menjadi tumpuan atau kiblat alutsista bagi TNI, tiba-tiba mengembargo, Indonesia tidak terpukul. Menurut Mahfudz, sejumlah alutsista berat Turki seperti kapal selam, kapal perang, pesawat tempur, pesawat tanpa awak, dan radar militer, sangat berkualitas baik dan berstandar NATO.

"Mereka (Turki) sudah berulang kali menyatakan siap melakukan transfer teknologi alutsista jika Pemerintah RI mau. Dan, Turki sangat terbuka serta tidak memberikan persyaratan politik untuk kerja sama pengadaan, alih teknologi, dan produksi alutsista dari Turki pada Indonesia tersebut. Sekarang tinggal kitanya, mau tidak meningkatkan kerja sama dengan Turki tersebut, utamanya kerja sama dalam bidang pertahanan tersebut," ujar politisi PKS tersebut.

Sumber: Jurnal Parlemen
Continue Reading | comments

TNI AL dan RNZN Jalin Kerjasama

Senin, 17 September 2012

(Foto: Dispenal)

17 September 2012, Jakarta: Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Soeparno, menerima kunjungan Kepala Staf Angkatan Laut Selandia Baru, Rear Admiral A.J. Tony Parr, hari ini, Senin, 17 September 2012, di Markas Besar TNI Angkatan Laut, Cilangkap.

“KSAL kedua negara membahas mengenai kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati, dalam rilisnya, Senin, 17 September 2012.

Kerja sama ini nantinya akan dibahas lebih mendalam melalui Mutual Asistance Program (MAP) Talks. “Dalam MAP nantinya akan dibahas jenis pendidikan dan pelatihannya,” kata Untung.

Parr juga memberikan penghargaan atas peranan Indonesia di ASEAN dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Asia Pasifik. Sedangkan Indonesia mengharapkan kerja sama yang lebih intensif antara Angkatan Laut kedua negara.

Sumber: TEMPO
Continue Reading | comments

Angkatan Udara ASEAN Sepakat Latih Kemampuan Para Perwira Pertamanya

Selasa, 11 September 2012

(Foto: TUDM)

11 September 2012, Kuala Lumpur: Angkatan Udara negara-negara ASEAN sepakat meningkatkan kemampuan perwira pertama di tingkat kapten berupa pelatihan dan pendidikan tertentu. Tujuannya bisa menjadikan mereka makin profesional sebagai perwira dan membentuk kader-kader yang tangguh..

Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Imam Sufaat, di Kuala Lumpur, Selasa, menyatakan, "Targetnya adalah profesionalisme pada Angkatan Udara." Dia salah satu peserta kunci The 9th Asean Air Chiefs Conference yang digelar di negara itu..

Dikatakan dia, melalui pendidikan ataupun pelatihan untuk para staf junior itu, maka mereka sudah saling mengenal sejak awal, sehingga mempermudah mencari solusi apabila ada permasalahan terutama dengan sesama negara ASEAN..

Dalam pertemuan AACC itu juga dibicarakan mengenai bahasa yang akan digunakan dalam pendidikan dan pelatihan tersebut, apakah menggunakan bahasa Indonesia, Melayu ataupun Inggris. "Mengenai penggunaan bahasa masih belum ada kesimpulan mana yang dipergunakan," katanya..

Saat ini sedang dirumuskan sejumlah inisiatif yang bisa dilaksanakan antar sesama angkatan udara anggota Asean. "Bila sudah terbentuk maka tahun berikutnya akan direalisasikan," kata dia..

Pendidikan ataupun pelatihan nantinya seperti pelatihan managemen, penggunaan peralatan seperti pesawat C-130 Hercules, NAS-332 Super Puma, dan lain-lain yang dipakai sesama anggota ASEAN.

Sumber: ANTARA News
Continue Reading | comments

Kapal Perang Singapura RSS Persistence Sandar di Bitung

Senin, 10 September 2012

Aspers sambut Komandan RSS Persitence.(Foto: Lantamal VIII)

10 September 2012, Manado: Kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) Republic of Singapore Navy (RAN) RSS Persistence (209) bersandar di dermaga Samudera Bitung, Senin (10/9). Kapal dibawah komandan SLTC Foong Kok Pun, disambut Asops Danlantamal VIII Letkol Laut (P) Suradi Agung S, Aspers Lantamal VIII Kolonel Laut (P) Panggih Wiyono, Sekertaris Kota Bitung Edison Humiang dan para staf Pemkot.

Kemudian rombongan melakukan kunjungan kehormatan ke Mako Lantamal VIII, diterima oleh diterima oleh Wadan Lantamal Kolonel Marinir I Ketut Suarya beserta dengan Para Asisten Lantamal VIII yang ikut menyambut rombongan.

RSS Persistence akan sandar hingga Rabu (12/9), selanjutnya berlayar ke Morotai guna mengikuti Sail Morotai 2012.

RSS Persistence kapal perang kelas Endurance dibangun oleh Singapore Technologies Marine (ST Marine). Panjang kapal 141 meter, lebar 21 meter dan mampu mengangkut 18 tank, 12 ranmor dan pasukan sebanyak 350-500 orang.

Kapal dipersenjatai rudal pertahanan udara Mistral, meriam Otomelara 76mm, 2 pucuk senapan otomatis 25mm dan 12,7mm. Kapasitas heli deck mampu menampung 2 unit helikopter.

Sumber: Lantamal VIII
@Berita HanKam
Continue Reading | comments

Indonesia Tingkatkan Kerjasama Pertahanan dengan Spanyol dan Perancis

Sabtu, 08 September 2012

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kamis (6/9), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia HE Rafael Conde, di Kantor Kemhan, Jakarta. Kunjungan Dubes Spanyol untuk Indonesia kali ini adalah untuk meningkatkan kerjasama pertahanan kedua negara.(Foto: DMC)

7 September, Jakarta: Hubungan antara Indonesia dan Perancis telah berlangsung secara intensif, ditandai dengan saling mengunjungi antar pejabat kedua negara yang terkait dengan pengawasan dalam memodenisasi alutsista yang diproduksi Perancis. Hal tersebut diungkapkan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat (7/9) saat menerima kunjungan Kuasa Usaha Perancis untuk Indonesia Mr. Stepahane Baumgart yang didampingi Atase Pertahanan (Athan) Perancis untuk Indonesia, di kantor Kemhan Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Wamenhan menjelaskan dalam kunjungannya ke Perancis nanti yang akan berlangsung dalam waktu dekat akan dibicarakan berbagai hal, diantaranya membicarakan kebijakan Indonesia dan target yang ingin dicapai. Selain itu juga direncanakan tim Kemhan akan mengunjungi pabrik di Perancis dan memonitor kerjasama pertahanan dalam hubungannya dengan industri pertahanan. Untuk itu Wamenhan berharap Kedutaan dan Athan dapat memantau perkembangan dan kemajuan kerjasama pertahanan tersebut.

Diungkapkan Wamenhan dalam perayaan Hari TNI 5 Oktober nanti akan di pertunjukan alutsista produksi Perancis sebagai kontribusi pemerintah Perancis dalam memodernisasi alutsista Indonesia. Untuk itu diharapkan Dubes Perancis bersama-sama dengan rakyat Indonesia dapat melihat produk-produk andalan Perancis pada HUT TNI nanti di Jakarta.

Turut hadir mendampingi Wamenhan dalam pertemuan singkat tersebut yaitu Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, S.Ip, Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan (Dirjen Renhan) Kemhan Marsda TNI Sunaryo, Kepala Pusat Pengadaan Baranahan Kemhan Marsma TNI Asep Sumaruddin, M.Sc.

Sumber: DMC
Continue Reading | comments

Indonesia dan Australia Perkuat Kerjasama di Bidang Hankam

Rabu, 05 September 2012

Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro (kedua kiri) bersama Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith (kedua kanan) menukar naskah kerjasama tentang kerangka kerjasama keamanan dan rencana aksi kerjasama pertahanan disaksikan Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta (kiri) serta Menteri Urusan Alusista sekaligus Menteri Dalam Negeri dan Hukum Australia Jason Dean Clare (kanan) saat pertemuan bilateral di Kementrian Pertahanan, Jakarta, Rabu (5/9). Dengan pertemuan bilateral antara Kementerian Pertahanan RI dan Departemen Pertahanan Australia tersebut diharapkan dapat memperkuat dan mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama dalam bidang pertahanan dan militer. (Foto: ANTARA/Zabur Karuru/ama/12)

4 September 2012, Jakarta: Pemerintah Indonesia dengan Australia terus memperkuat hubungan kerjasama di bidang Pertahanan dan Keamanan. Hal ini ditandai dengan kunjungan Tiga Delegasi Menteri Australia untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Pemerintah Indonesia. Dalam pertemuan ini Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro; Menteri Negara Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, dan Menteri Perhubungan EE Mangindaan mewakili Pemerintah Indonesia.

Pertemuan kedua delagasi tersebut untuk membahas kerjasama bilateral khususnya bidang pertahanan yang selama ini sudah terjalin dengan baik, serta meningkatkan kerjasama dimasa akan datang.

Kedatangan Delegasi Australia disambut dengan upacara militer yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro yang dilaksanakan diKantor Kementerian Pertahanan pada Selasa, 04 September 2012. Dalam upacara ini hadir pula dua Menteri lainnya yang menyertai Menteri Pertahanan Australia Hon Stephen Smith. Mereka adalah Menteri Infrastruktur dan Transportasi Australia Anthony Albanese serta Menteri Dalam Negeri dan Menteri Hukum Hon. Jason Dean Clare.

Setelah upacara berlangsung kemudian acara dilanjutkan dengan pertemuan tertutup antara Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, serta Menteri Perhubungan EE Mangindaan dengan Menteri Pertahanan Australia Stephen Francis Smith beserta Delegasi lainnya.

Sumber: Ristek
Continue Reading | comments

Parlemen Tunggu Penjelasan Penambahan Hibah F-16 dari AS

Selasa, 04 September 2012

Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa (kanan) dan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton (kiri) saat memberi keterangan pers usai pertemuan bilateral di Kemenlu, Jakarta, Senin (3/9). Pertemuan bilateral tersebut merupakan kelanjutan dari serangkaian perbincangan sebelumnya termasuk ASEAN Regional Forum yang dihelat di Pnom Penh pada Juli 2012 lalu serta kerjasama bilateral antara dua negara serta isu-isu terkini di negara kawasan.

5 September 2012, Jakarta: Indonesia akan mendapat tambahan pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat. Menteri luar negeri AS,Hillary Clinton menilai hibah tersebut sebagai bentuk dukungan konkret AS terhadap keamanan Indonesia. Hal ini di sampaikan oleh Menlu RI Marti Natalegawa.

Namun sejauh ini, Komisi I DPR yang membidangi pertahanan dan hubungan luar negeri belum tahu apakah yang dimaksud dengan pemberian hibah pesawat F-16 itu seperti yang sudah di janjikan oleh AS sejak lama sebanyak 24 unit atau ada tambahan. "Sehingga jumlahnya lebih dari itu," ujar Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/9).

Oleh karena itu, kata Hasanuddin, posisi Komisi I saat ini menunggu penjelasan dari Pemerintah dan Kemenhan. "Kalau soal hibah F-16 sebanyak 24 unit itu sudah dibahas di Komisi I. Termasuk besaran anggarannya untuk perbaikan sekitar USD 600 juta," katanya.

Prinsipnya, sejauh hibah F-16 itu tidak ada persyaratan politiknya, tidak memberatkan kepentingan nasional dan tidak ada syarat-syarat lain dibelakang hari, maka Komisi I dapat memahami jika Pemerintah akan menerima tawaran hibah F-16 tersebut.

"Walau sesungguhnya Komisi I DPR sudah berulangkali mengatakan kepada Pemerintah perlunya modernisasi alutsista, termasuk soal pesawat dalam kondisi baru," tegasnya.

Sumber: Jurnal Parlemen
Continue Reading | comments

Indonesia dan Australia Bahas Percepatan Hibah Hercules

Sersan Robert Hobbs dan Richard Falkenmire menunjukan brevet “Flight Engineer” di pangkalan udara Richmond, C-130H Hercules dari No. 37 Squadron menjadi latar belakang. Kedua prajurit tersebut menjadi menjadi lulusan Flight Engineer C-130H Hercules terakhir yang dilatih oleh Royal Australia Air Force (RAAF), mengakhiri era-54 tahun Flight Engineer berdinas di skuadron transport RAAF. C-130H Hercules akan dipensiunkan pada Desember 2012, dan akan dihibahkan ke TNI AU. (Foto: RAAF)

4 September 2012, Jakarta: Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia Marsdya TNI Erris Herryanto, S.IP, MA, mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan Australia Dencan Edward Lewis, Selasa (4/8) di kantor Kemhan, Jakarta. Pertemuan yang dilaksanakan usai pertemuan bilateral antara Menhan RI dengan Menhan Australia tersebut, diantaranya membahas hal – hal terkait dengan upaya percepatan proses hibah empat pesawat Hercules C-130H dari Australia kepada Indonesia.

Menhan RI Menerima Kunjungan Kehormatan Menhan Australia

Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Australia Hon. Stephen Francis Smith, Selasa (4/9) di Kantor Kemhan RI, Jakarta. Dalam kunjungannya di Kemhan RI, Menhan Australia diterima oleh Menhan RI dengan upacara jajar kehormatan di halaman depan kantor Kemhan RI. Turut mendampingi Menhan antara lain Sekjen Kemhan RI Marsdya TNI Eris Herryanto dan sejumlah pejabat eselon I Kemhan RI.

Kunjungan Menhan Australia kepada Menhan, Purnomo Yusgiantoro kali ini juga di dampingi oleh Menteri Infrastruktur dan Transportasi Australia Hon. Anthony Albanese dan Duta Besar Australia untuk Indonesia H.E Mr. Greg Moriarty. Sementara itu saat melakukan pembicaraan di ruang Menteri, Menhan RI juga didampingi Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan dan Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta.

Adapun maksud dari kunjungan Menhan Australia dan Menteri Infrastruktur dan Transportasi Australia ini adalah untuk melakukan pembicaraan bilateral di berbagai bidang. Pembicaraan akan mencakup berbagai masalah termasuk kerja sama pertahanan dan kerja sama yang sedang berlangsung di bawah Paket Bantuan Keselamatan Transportasi Indonesia (ITSAP).

Sumber: DMC
Continue Reading | comments

Kapal Latih China Bersandar di Surabaya

Senin, 03 September 2012

Sejumlah masyarakat keturunan Tionghoa menyambut kedatangan kapal latih Republik Rakyat China (RRC), Zhenghe-81 yang bersandar di Pelabuhan Gapura Surya, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/9). Kapal latih yang membawa 311 pelaut, termasuk 110 kadet Akademi Kelautan Dalian, 13 Kadet perempuan dan dua kadet dari negara Brunai Darussalam tersebut untuk mempererat persahabatan kedua Angkatan Laut. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/Koz/Spt/12)

3 September 2012, Surabaya: Pukul 10.00 wib pada hari Senin 03 September 2012, kapal latih Republik Rakyat China yang diberi nama “Zhenghe” memasuki perairan Tanjung Perak Surabaya, yang merupakan pelabuhan terbesar kedua di Indonesia.

Kapal latih AL China ini yang mempunyai panjang 132 M, lebar 16 M, Draff 5 M dan Dispesment 6100 ton disambut hangat oleh Athan China, Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Sumadi, S.Sos, Para Asisten Danlantamal V, Perwira Koarmatim, AAL, Konjen China serta paguyuban masyarakat keturunan China yang tinggal diSurabaya dan sekitarnya.

Adapun maksud kedatangan kapal latih ini di Surabaya yaitu mempererat persahabatan dan kerjasama kedua negara dan kedua angakatan laut. Komandan kapal latih Zhenghe adalah Captain Fan Kuiju. Onboat Gubernur Dallian Naval Akademi Senior Captain Jiang Guoping dan deputi Kepala Staf Angkatan Laut China, Rear Admiral Liao Shining yang disambut dengan tarian selamat datang khas Jawa Timuran yaitu Ngremo, ada juga Barongsai dan tidak ketinggalan Reog Ponorogo juga ikut tampil untuk menyambut kedatangan kapal Zhenghe.

Kapal latih ini membawa 311 pelaut, termasuk 110 kadet Akademi Kelautan Dalian, 13 Kadet perempuandan 2 kadet dari negara Brunai Darussalam.

Selama berada di Surabaya dari tanggal 3-7 September 2012, akan melaksanakan beberapa kegiatan antara lain : Kunjungan kehormatan ke Koarmatim, kunjungan kehormatan ke Gubernur Jawa Timur, open ship, kunjungan kehormatan ke Komandan Kobangdikal dan Gubernur AAL, olah raga bersama, cooktail party, kegiatan pertunjukan musik.

Kapal Latih Zheng He mengawali pelayaran lima bulan dari pelabuhan kota Dalian di timur laut China pada pertengahan April lalu. Kapal ini akan singgah di 11 pelabuhan negara-negara yang dikunjunginya termasuk Vietnam, Malaysia, Indonesia, Brunei, India, Italia, Spanyol, Equador dan Kanada. Pelayaran sejauh 30.000 mil laut ini konon seperti napak tilas pelayaran Cheng Ho.

Sumber: Lantamal V
Continue Reading | comments

Azerbaijan Tawarkan Kerjasama di Bidang Pertahanan

Kamis, 23 Agustus 2012


23 Agustus 2012, Jakarta: Dihari pertama kerja usai Hari Raya Idul Fitri, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) RI, Marsdya TNI Eris Heryanto, Kamis (23/8) menerima kunjungan, Duta Besar Republik Azerbaijan untuk RI, Ibrahim A. Hajiyev, di Kantor Kemhan, Jakarta.

Pertemuan yang berlangsung hangat diantara dua pejabat tersebut saling bertukar pikiran mengenai perkembangan hubungan dalam pembangunan bidang ekonomi dan investasi yang terjadi diantara dua negara.

Pada kesempatan tersebut Dubes Azerbaijan mengatakan saat ini, pemerintahnya sangat tertarik kepada pembangunan hubungan di bidang ekonomi dan invenstasi dengan pemerintah Indonesia. Ditambahkannya, karena Indonesia merupakan salah satu negera yang menjadi prioritas negara bagi pemerintah Azerbaijan dalam hal kerjasama internasional.

Senapan anti-material Istiglal 14,5mm produksi industri pertahanan Azerbaijan. (Foto: Ministry of Defence Industry Azerbaijan)

Disamping itu Dubes Azerbaijan menyatakan saat ini pemerintahnya juga menaruh perhatian kepada kerjasama di bidang pertahanan secara luas dengan Indonesia. Secara khusus dalam hal pengadaan persenjataan dan peralatan personel militer. Karena menurut Dubes Azerbaijan militer di negaranya masih dalam tahap pengembangan kekuatan pertahanan.

Diungkapkan Dubes Azerbaijan, sebagai tindak lanjut kedepannya, dirinya akan mengundang Menteri Pertahanan Azerbaijan untuk berkunjung ke Indonesia untuk menindak lanjuti kerjasama yang ingin dilaksanakan kedua negara.

Sementara itu Sekjen Kemhan RI menyambut baik penawaran pembangunan hubungan kerjasama bidang pertahanan dari pemerintah Azerbaijan. Sekjen juga mengatakan, saat ini Indonesia juga tengah berupaya untuk mengembangkan kapabilitas kekuatan pertahanan terlebih dalam hal pengadaan alutsista dan peralatan personel militer baik dari dalam ataupun luar negeri.

“ Kami juga sangat tertarik jika pemerintah anda ingin bekerjasama dengan pemerintah kami. Kita bisa saling bertukar pikiran tentang kapabilitas dibidang pertahanan,” Ungkap Sekjen Kemhan RI.

Sumber: DMC
Continue Reading | comments

HTMS Rattanakosin Bersandar di Tanjung Perak

Sejumlah anak buah kapal (ABK) kapal perang HTMS Rattanakosin-441 milik Thailand berada di geladak kapal yang sandar di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jatim, Rabu (22/8). HTMS Rattanakosin 441 yang merupakan Kapal Perang Class Corvette berisi 116 awak termasuk perwira dan bintara tersebut dalam rangka melanjutkan perjalanan ke Darwin, Australia untuk melakukan latihan bersama "Exercise Kakadu 2012"pada Kamis (23/8). (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ama/12)

22 Agustus 2012, Surabaya: Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V menyambut kedatangan Kapal Perang Thailand HTMS Rattanakosin 441, yang sandar di Dermaga Jamrud Utara Tanjung Perak Surabaya, Rabu (22/8).

HTMS Rattanakosin 441 adalah Kapal perang Thailand Class Corvette dibuat pada tahun 1986 di USA, Kapal tersebut memiliki panjang 76,8 Meter, lebar 9,6 meter, draft 4,5 meter, bobot 960 ton dan mast 20 meter. Dalam melaksanakan berlayar dan bertempur dilengkapi dengan persenjataan Main Gun: 1 x oto Merala 76/62 Naval Gun, AA Gun: 1 x 40/70 Bre3da twin AA Gun, Secondary Gun: 2x20 mm Rheimental Gun, SSM: 1 x AspideLauncher With 8 Aspide Missiles dan dilengkapi senjata Utama jenis Terpedo: 6 x Mk.46.

Kapal Perang Class Corvette ini di Komandani oleh Comander Bira Adulyasak dengan jumlah ABK 116 Orang Prrajurit, Perwira 28 orang, Bintara beserta Tamtama berjumlah 88 Orang.

Kedatangan Kapal Perang Thailand tersebut adalah dalam rangka melaksanakan bekal ulang setelah melaksanakan latihan dengan beberapa Negara di Asia.

Hadir dalam acara penyambutan Kapal Perang tersebut Atase Pertahanan Thailand Kolonel Aphicat, Komandan Tim Intel (Dantim Intel) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Letkol Laut (P) M. Risahdi, Kepala Dinas Kesyahbandaran TNI AL (Kadissyahal) Lantamal V Letkol Laut Didik Dhuwijantoko, Komandan Satuan Keamanan Laut (Dansatkamla) Mayor Laut (P) Yanu Mawanda, Pabanren Sintel Lantamal V, Paban Ops Sops Lantamal V. Juga melibatkan satu unit Satsik Denma Lantamal V, Satu Peleton Pama Koarmatim, Satu Peleton Bintara / Tamtama Koarmatim, dan Satu Peleton Pasukan Merplog Satsiaga Denma Lantamal V.

Setibanya didermaga Gapura Surya Comander Bira Abdulyasak disambut secara resmi oleh Dantim Intel Lantamal V beserta staf yang sebelumnya diawali dengan Tarian Remo khas Jawa Timuran dari Sanggar Tari Manunggal Cipta Mandiri Pimpinan Sapto Sutedjo yang mengandung makna penyambutan bagi tamu-tamu kehormatan. dilanjutkan pengalungan bunga kepada Komandan Kaprang Thailand oleh perwakilan grup Tari Remo.

Sumber: Lantamal V Acara dilanjutkan dengan pemberian Cinderamata dari Komandan Kaprang Thailand kepada Dantim Intel Lantamal V Letkkol Laut (P) M. Risahdi di Long Room HTMS Rattanakosin, sebagai ucapan terima kasih dari Komandan Kaprang Thailand kepada Angkatan Laut Indonesia dalam hal ini Lantamal V yang diwakili oleh Dantim Intel atas penyambutannya.

Sumber: Lantamal V
Continue Reading | comments

Pengamat: Indonesia-Australia Berusaha Cegah Konflik Bersejata karena Masalah Pencari Suaka

Kamis, 02 Agustus 2012

Sejumlah personel TNI-AL mengamati perairan Samudra Hindia saat mengikuti operasi penyisiran pencarian korban kapal pencari suaka asal Srilangka yang tenggelam di sisi Utara Pulau Chrismast, Australia, di wilayah perairan Indonesia, Minggu (24/6). TNI-AL melakukan operasi penyisiran lanjutan untuk mencari para pencari suaka asal Srilangka yang masih belum ditemukan setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam pada Kamis (21/6) lalu. Sejauh ini 110 orang dari sekitar 200 penumpang kapal tersebut telah berhasil diselamatkan dan dibawa menuju Pulau Chrismast, Austalia. (Foto: ANTARA/Ismar Patrizki/ss/pd/12)

3 Agustus 2012, Washington: Para pengamat menilai, kesepakatan untuk menyelamatkan para pencari suaka itu harus dicermati secara seksama untuk mencegah konflik bersenjata.

Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan, gagasan mengenai kesepakatan maritim antara kedua negara bertetangga di kawasan Asia-Pasifik itu mencuat dari kunjungan Presiden Indonesia ke Darwin bulan lalu.

Tahun lalu, ratusan pencari suaka tenggelam di lepas pantai pulau Jawa ketika sedang dalam perjalanan laut menuju Australia, sementara ratusan kapal mengeluarkan panggilan permintaan bantuan.

Jakarta tidak memiliki kapasitas untuk merespon semua situasi darurat itu. Pekan lalu, misalnya, sebuah kapal yang sarat pencari suaka mengalami kesulitan dekat Pulau Bali namun pihak berwenang setempat tidak dapat menolong karena sudah malam, sementara angkatan laut Australia yang siap membantu terpaksa menunggu adanya permintaan bantuan resmi dari Indonesia.

Michael White, guru besar hukum laut di Universitas Queensland, Australia, mengatakan, peraturan dasar harus dipertimbangkan secara seksama untuk menghindari terjadinya konflik yang tidak diinginkan.

Sementara perundingan berlanjut, lebih banyak kapal yang mengangkut para pencari suaka berusaha melakukan perjalanan berbahaya dengan melintas dari Indonesia ke Australia. Sejauh ini pada tahun 2012, sekitar tujuh ribu orang berhasil dihentikan patroli-patroli perbatasan Australia.

Sebelumnya pekan ini, Angkatan Laut Australia membantu sebuah kapal yang sedang kesulitan dan mengangkut 65 tersangka pencari suaka dekat Pulau Sumba.

Di Canberra, pemerintah telah membentuk sebuah komisi independen untuk mempertimbangkan masalah migrasi ilegal setelah pemerintah gagal mendapat dukungan parlemen untuk rencana mereka mengirim ratusan pencari suaka ke Malaysia. Para pengritik menentang rencana itu karena Malaysia tidak menandatangani konvensi PBB mengenai pengungsi. Australia memberikan visa ke sekitar 13 ribu pengungsi setiap tahunnya, berdasarkan beragam kesepakatan global.

Sumber: VOA
Continue Reading | comments

Terima Dubes Turki, Parlemen Inginkan Percepat Realisasi Kerjasama Pertahanan

Selasa, 31 Juli 2012


31 Juli 2012, Jakarta: Ketua Komisi I DPR menerima kunjungan kehormatan Dubes Turki untuk Indonesia. Kunjungan tersebut dalam rangka mempersiapkan rencana Kunjungan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia.

"Awalnya mereka akan berkunjung pada tahun 2014 namun dipercepat guna mempertimbangkan agenda Pemilu di Indonesia dan di Turki, akhirnya direncanakan tahun 2012," ujar Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, di Gedung Nusantara II DPR, Kamis, (26/7).

Menurut Mahfudz, Turki merupakan negara muslim terbesar di Barat. Sementara Indonesia negara muslim terbesar di Timur karena itu, secara historis hubungan Indonesia dan Turki sudah berlangsung selama ratusan tahun. Jadi kunjungan PM Turki ini mempunyai peranan penting mengupdate hubungan bilateral kedua negara khususnya bidang pertahanan karena antara kedua negara sudah ada MOU kerjasama pertahanan dan militer di dua level tingkat Presiden dan Menteri.

"Implementasi dan realisasi yang mereka rasakan berjalan lamban, sementara pihak turki sendiri sangat terbuka dan ingin kerjasama pertahanan militer dan industri pertahanan ini bisa segera berjalan," ujarnya.

Dia menambahkan, Parlemen Indonesia mencoba memberikan informasi atau gambaran lebih detailnya guna mempercepat realisasi dan implementasi dari MOU tersebut. "Kita Beberapa kali rapat dengan Menhan pernah menyampaikan perlunya merealisasikan kerjasama dengan Turki, termasuk kerjasama dalam pengadaan Alutsista. Karena secara industri Turki ini sudah maju dan Produknya berstandar NATO," tambahnya.

Dia mengatakan, Saat kunker Komisi I DPR ke Turki dan menemui menteri Pertahanan Turki dan Industri pertahanan Turki, mereka menyatakan komitmennya untuk mengembangkan industrinya di Indonesia, termasuk kerjasama dengan industri pertahanan nasional Indonesia. "Akan sangat menguntungkan bagi Indonesia, karena itu kita perlu dorongan lebih kuat pada pihak Indonesia," ujarnya.

Sumber: DPR
Continue Reading | comments

Kemhan dan SASTIND China Adakan Pertemuan Pertama

Kamis, 26 Juli 2012


26 Juli 2012, Jakarta: Kementerian Pertahanan dalam hal ini Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan mengadakan 1st Defense Industry Cooperation Meeting RI – China, Rabu (25/7), di Kantor Kemhan, Jakarta. Pertemuan dipimpin oleh Dirjen Pothan Kemhan Dr Ir Pos M Hutabarat MA, PhD dari pihak Kemhan RI, sedangkan Delegasi China dipimpin oleh Deputy Director General Department of Military Trade and Foreign Affair, SASTIND, Liu Yunfeng. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Dir Tekind Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Ir Agus Suyarso, Kapus Ada Baranahan Kemhan Marsma TNI Asep Sumarrudin MSc dan perwakilan dari Mabes TNI, Angkatan dan BUMN Industri Pertahanan.

Saat membuka kegiatan tersebut Dirjen Pothan menjelaskan bahwa pertemuan ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan MoU dan LoI antara Kemhan RI dan SASTIND China pada tanggal 22 Maret 2011. Kerjasama industri dan logistik pertahanan yang ingin dikembangkan antara lain ; pengadaan peralatan militer di bidang-bidang tertentu yang disepakati antara kedua Pemerintah dan transfer teknologi peralatan militer tertentu yang tidak terbatas pada perakitan, pengujian, pemeliharaan, modifikasi, up grade dan pelatihan.

 Selain itu, ingin dijalin pula kerjasama dalam produksi bersama peralatan militer tertentu, pengembangan bersama peralatan militer tertentu dan pemasaran bersama peralatan militer tertentu di dalam dan di luar negara masing-masing. Dalam pertemuan RI-China yang membahas mengenai kerjasama industri pertahanan ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama bilateral kedua negara khususnya di bidang industri dan logistik pertahanan yang lebih berimbang dalam hal alih teknologi dan nilai ekonominya.

Dirjen Pothan melanjutkan, terjalinnya kerjasama industri pertahanan dengan China diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemberdayaan segenap kemampuan industri nasional dalam mendukung pemenuhan kebutuhan Alutsista. Beberapa jenis Alutsista yang dibicarakan antara lain ; C705 Antiship Missile dan CMS KCR 40C.

Delegasi China yang berjumlah 13 orang tersebut selain melakukan pertemuan dengan pihak Kemhan juga mengunjungi industri pertahanan seperti PT Pindad, PT DI, dan PT LEN di Bandung. Delegasi ini merupakan perwakilan dari SASTIND (State Administration for Science, Technology and Industry for National Defence) yaitu suatu otoritas sipil terkemuka di China yang bertanggung jawab langsung kepada Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) . Tanggung jawab utama mereka diantaranya adalah menyusun pedoman, kebijakan, hukum dan peraturan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan industri pertahanan nasional.

Sumber: DMC
Continue Reading | comments

Panglima Armada Pasifik USN Kunjungan ke Menhan

Senin, 16 Juli 2012


17 Juli 2012, Jakarta: Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Senin (16/7) menerima kunjungan Commander of US Pacific Fleet, Admiral Cecil Haney, di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.

Pada kesempatan tersebut, di bicarakan beberapa isu-isu yang berkembang seputar keamanan maritim di wilayah regional Asean dan Asia Pasifik, seperti Selat Malaka dan wilayah Laut Cina Selatan. Menhan menyampaikan TNI AL beserta lembaga terkait yang ada di pemerintahan Indonesia lainnya sangatlah berperan penting untuk mengamankan teritorial wilayah Indonesia yang sebagian besar terdiri dari lautan.

Ditambahkan Menhan fungsi pengamanan maritim ini juga sangat penting diwilayah-wilayah perairan yang menjadi jalur ekonomi dan perdagangan laut internasional seperti di Selat Malaka.

Menurut Menhan terkait pengamanan maritim yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia bersama negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand di wilayah Selat Malaka sangatlah efektif dan optimal. Selain itu pengamanan maritim yang dilakukan ini juga tidak terlepas dari adanya kontribusi dari pihak Amerika dengan pemberian bantuan berupa alat radar pengawasan laut atau Integrated Maritime Surveillance System.

Hal ini ditandai dengan menurunnya tindakan kejahatan seperti perompakan laut baik yang bertaraf nasional maupun internasional.

Menhan juga pada kesempatan pertemuan tersebut menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan kepada Pemerintah Amerika atas kerjasama dan dukungan kontribusi yang telah dijalin selama ini.

Sementara itu Admiral Cecil Haney juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas kesempatan yang diberikan kepada beberapa kapal perang Amerika yang berkunjung ke Indonesia untuk menjalin kerjasama ataupun latihan bersama dengan TNI Angkatan Laut.

Pada kesempatan tersebut Menhan didampingi Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, Dirjen Kuathan Kemhan Laksda TNI Bambang Suwarto dan Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin.

Sumber: DMC
Continue Reading | comments

Daftar Blog Saya

Popular Posts Today

Recent Post

Recent Posts
 
Copyright © 2011. Info HanKam - All Rights Reserved
Ping your blog, website, or RSS feed for Free Proudly powered by Blogger